INFRA
RED (IR)
1. Pengertian Infra Red
Infrared (
Inframerah ) merupakan salah satu alat yang sudah lazim seklai digunakan
oleh para fisioterapis. Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang
gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi
gelombang radio.Pancaran gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta Amstrong. Berdasarkan
panjang gelombang maka infra red dapat diklasifikan menjadi :
a. Gelombang panjang (non – penetrating)
Panjang gelombang di
atas 12.000 A sampai dengan 150.000 A, daya penetrasi sinar ini
hanya sampai kepada
lapisan superficial epidermis, yaitu sekitar 0,5 mm.
b. Gelombang Pendek
Panjang gelombang
antara 7.700 – 12.000 A. daya penetrasi lebih dalam dari yang
gelombang panjang,
yaitu sampai sub cutan kira – kira dapat mempengaruhi secara
langsung terhadap
pembuluh darah kapiler, pembuluh darah lymphe, ujung – ujung saraf
dan struktur lain
dibawah kulit.
Pengaruh fisiologis sinar infra merah jika diabsorpsi oleh kulit
akan meningkatkan temperatur suhu tubuh dan pengaruh lainnya antara lain :
2. Meningkatkan proses metabolisme
Seperti yang telah
dikemukakan oleh hokum Vant’t Hoff bahwa suatu reaksi kimia akan dapat
dipercepat dengan
adanya panas atau kenaikan temperatur akibat pemanasan. Proses
metabolism terjadi pada
lapisan superfiscial kulit akan meningkat sehingga pemberian
oksigen da nutrisi
kepada jaringan lebih diperbaiki,begitu juga pengeluaran sisa – sisa
pembakaran.
3. Vasodilatasi pembuluh darah
Dilatasi pembuluh darah
kapiler dan arteriolae akan terjadi segera setelah penyinaran,
sehingga kulit akan
segera tampak kemerah –merhan tetapi tidak merata, berkelompok –
kelompok atau seperti
bergaris – garis. Reaksi kemerah – merahan pada kulit disebut juga
erythema yaitu
disebabkan oleh adanya energy panas yang diterima ujung –ujung saraf
sensoris yang kemudian
mempengaruhi mekanisme pengaturan panas (heat regulating
mechanism).
4. Pigmentasi
Penyinaran yang
berulang – ulang dengan sinar infra red akan menimbulkan pigmentasi pada
tempat ysng disinari.
Hal tersebut terjadi karena adanya perusakan pada sebagian sel – sel
darah merah ditempat
tersebut.
5. Pengaruh terhadap urat saraf sensorik
Mild heating (pemanasan yang
ringan) mempunyai pengaruh sedative terhadap ujung – ujung
saraf sensoris,
sedangkan pemanasan yang berat akan menimbulkan iritasi. Hal ini disebabkan
oleh pengaruh pengaruh
ultra violet yang terkandung didalamnya.
6. Pengaruh terhadap
jaringan otot
Kenaikan temperatur disamping
membantu proses rileksasi juga akan meningkatkan
kemampuan otot untuk
berkontraksi. Spasme akibat penumpukan asam laktat dan sisa
metabolism juga dapat
dihilangkan dengan pemanasan.
7. Destruksi jaringan
Hal ini bias terjadi apabila
penyinaran yang diberikan cukup tinggi dan berlangsung dalam
waktu yang cukup lama
atau diluar toleransi penderita.
8. Menaikkan temperatur
tubuh
Penyinaran yang luas dalam
waktu yang relative lama dapat meningkatkan temperatur tubuh.
Hal ini terjadi oleh karena penyinaran akan
mempengaruhi darah dan jaringan yag ada di
superficial kulit, panas ini kemudian akan
diteruskan ke seluruh tubuh denga cara konveksi
dan konduksi.
9. Mengaktifkan kerja
kelenjar keringat
Pengaruh rangsangan panas yang
dibawa ujung saraf sensoris dapat mengakifkan kerja
kelenjar keringat
sehingga terjadi pengeluaran keringat pada daerah yang diberi penyinaran.
Efek teraupetik yang diperoleh dari infra red, antara lain :
a. Relief of pain ( mengurangi rasa sakit)
Ada beberaps pendapat
mengenai mekanisme pengurangan rasa nyeri, yaitu :
1) ikut terbuang
sehingga rasa nyeri berkurang.
2) Rasa nyeri bisa juga
karena adanya pembengkakan, sehingga dengan pengaruh pemberian
mild heating, maka
terjadi pengurangan nyeri disebabkan oleh adanya efek sedative pada
superficial sensory
nerve ending.
3) Apabila diberi
stronger heating, maka akan terjadi counter irritation yang menimbulkan
penguranga nyeri
4) Rasa nyeri
ditimbulkan oleh karena adanya akumulasi sisa – sisa hasil metabolism yang
disebut zat “p” yang
menumpuk dalam jaringan. Dengan adanya sinar infra red akan
memperlancar
sirkulasi darah, maka pengurangan odema (bengkak) akan berkurangan
seiring dengan
pengurangan nyeri.
b. Muscle relaxation (relaksasi otot)
Relaksasi akan lebih
mudah dicapai bila jaringan otot dalam keadaan hangat dan rasa nyeri
tidak ada. Oleh karena
itu, suhu tubuh yang meningkatkan akan menghilangkan spasme dan
membuat rileksasi otot.
c. Meningkatkan supply darah
Adanya kenaikan
temperatur akan menimbulkan vasodilatasi sehingga terjadi peningkatan
supply darah ke
jaringan setempat yang bermanfaat untuk penyembuhan luka dan
pencegahan infeksi
pada jaringan superficial.
d. Menghilangkan sisa – sisa metabolism
Penyinaran di daerah
yang luas akan mengaktifkan glandula gudoifera (kelanjar keringat) di
10. Indikasi dari sinar infra red
Antara lain :
a. Kondisi setelah peradangan sub – akut, seperti sprain, muscle
strain, contusion
b. Arthritis seperti : Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, mialgia,
neuritis
c. Gangguan sirkulasi daran, seperti : tromboplebitis, Raynold’s
disease
d. Penyakit kulit, seperti : folliculitis, wound
e. Persiapan exercise dan massage
11. Kontra
Indikasi sinar infra red
Sebagai berikut :
a. Daerah insufisiensi darah
b. Gangguan sensibilitas
c. Adanya kecenderungan terjadi perdarahan
0 komentar: