PENGERTIAN MWD
Suatu aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dlm bentuk radiasi elektromagnetik yg akan dikonversi dalam bentuk dengan frekuansi 2456 MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3 cm yang efektif pada otot
Suatu aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dlm bentuk radiasi elektromagnetik yg akan dikonversi dalam bentuk dengan frekuansi 2456 MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3 cm yang efektif pada otot
PRODUKSI
DAN PENERAPAN
Prinsip produksi gelombang mikro pada dasarnya sama dengan arus listrik bolak-balik frekuensi tinggi yang lain, hanya untuk memperoleh frekuensi yang lebih tinggi lagi diperlukan suatu tabung khusus yang disebut magnetron. Magnetron ini memerlukan waktu untuk pemanasan, sehingga output belum diperoleh segera setelah mesin dioperasikan. Untuk itu mesin dilengkapi dengan tombol pemanasan agar mesin tetap dalam posisi dosis nol antara pengobatan satu dengan yang berikutnya. Pada posisi tersebut tabung tetap mendapatkan arus listrik, tetapi dosis ke pasien nol, sehingga terhindar dari seringnya perubahan panas.
Arus dari mesin mengalir ke elektroda melalui co-axial cable, yaitu suatu kabel yang terdiri dari serangkaian kawat di tengah yang diselubungi oleh selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator. Kawat dan selubung logam tadi berjalan sejajar dan membentuk sebagai kabel output dan kabel bolak-balik dari mesin. Konstruksi kabel semacam ini diperlukan untuk arus frekuensi yang sangat tinggi dan panjangnya tertentu untuk suatu pengobatan.
Co-axial cable ini menghantarkan arus listrik ke sebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang elektromagnetik. Konstruksi ini dimaksudkan untuk mengarahkan gelombang ke jaringan tubuh yang disebut emitter, director atau aplicator atau sebagai elektrode.
Prinsip produksi gelombang mikro pada dasarnya sama dengan arus listrik bolak-balik frekuensi tinggi yang lain, hanya untuk memperoleh frekuensi yang lebih tinggi lagi diperlukan suatu tabung khusus yang disebut magnetron. Magnetron ini memerlukan waktu untuk pemanasan, sehingga output belum diperoleh segera setelah mesin dioperasikan. Untuk itu mesin dilengkapi dengan tombol pemanasan agar mesin tetap dalam posisi dosis nol antara pengobatan satu dengan yang berikutnya. Pada posisi tersebut tabung tetap mendapatkan arus listrik, tetapi dosis ke pasien nol, sehingga terhindar dari seringnya perubahan panas.
Arus dari mesin mengalir ke elektroda melalui co-axial cable, yaitu suatu kabel yang terdiri dari serangkaian kawat di tengah yang diselubungi oleh selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator. Kawat dan selubung logam tadi berjalan sejajar dan membentuk sebagai kabel output dan kabel bolak-balik dari mesin. Konstruksi kabel semacam ini diperlukan untuk arus frekuensi yang sangat tinggi dan panjangnya tertentu untuk suatu pengobatan.
Co-axial cable ini menghantarkan arus listrik ke sebuah area dimana gelombang mikro dipancarkan. Area ini dipasang suatu reflektor yang dibungkus dengan bahan yang dapat meneruskan gelombang elektromagnetik. Konstruksi ini dimaksudkan untuk mengarahkan gelombang ke jaringan tubuh yang disebut emitter, director atau aplicator atau sebagai elektrode.
PENERAPAN
PADA JARINGAN
Emitter yang sering juga disebut elektrode atau magnetode terdiri dari serial, reflektor, dan pembungkus. Emitter ini bermacam-macam bentuk dan ukurannya serta sifat energi elektromagnetik yang dipancarkan. Antara emitter dan kulit di dalam teknik aplikasi terdapat jarak berupa udara. Pada emitter yang berbentuk bulat maka medan elektromagnetik yang dipancarkan berbentuk sirkuler dan paling padat di daerah tepi. Pada bentuk segi empat medan elektromagnetik yang dipancarkan berbentuk oval dan paling padat di daerah tengah.
Energi elektromagnetik yang dipancarkan dari emitter akan menyebar, sehingga kepadatan gelombang akan semakin berkurang pada jarak yang semakin jauh. Berkurangnya intensitas energi elektromagnetik juga disebabkan oleh penyerapan jaringan. Jarak antara kulit dan emitter tergantung pada beberapa faktor antara lain jenis emitter, output mesin dan spesifikasi struktur jaringan yang diobati. Pada pengobatan daerah yang lebih luas diperlukan jarak yang lebih jauh dan memerlukan mesin yang output nya lebih besar.
EFEK
FISIOLOGIS
A) Perubahan Temperatur
1) Reaksi Lokal Jaringan
a) Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal ± 13 % tiap kenaikan temperatur 1°C.
b) Meningkatkan vasomotion sphincter sehingga timbul homeostatik lokal dan
akhirnya terjadi vasodilatasi
lokal.
2) Reaksi General
2) Reaksi General
Mungkin dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi perlu dipertimbangkan karena
penetrasinya dangkal ± 3 cm dan
aplikasinya lokal.
3) Consensual efek
3) Consensual efek
Timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dari segmen yang sama. Dengan
penerapan MWD, penetrasi dan perubahan temperatur
lebih terkonsentrasi pada
jaringan otot, sebab jaringan otot lebih
banyak mengandung cairan dan darah.
B) Jaringan Ikat
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat seperti jaringan collagen kulit, otot,
B) Jaringan Ikat
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat seperti jaringan collagen kulit, otot,
tendon, ligamen dan kapsul sendi
akibat menurunnya viscositas matriks jaringan
tanpa menambah panjang serabut
collagen, tetapi terbatas pada jaringan ikat
yang letak kedalamannya ± 3 cm.
C) Jaringan Otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui
C) Jaringan Otot
Meningkatkan elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui
normalisasi
nocicencorik dan penurunan iritasi sisa metabolisme otot.
D) Jaringan
saraf
Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf, meningkatkan
Meningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf, meningkatkan
konduktivitas serta ambang
rangsang saraf.
EFEK TERAPEUTIK
a) Nyeri, hipertonus dan gangguan vascularisasi
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif, serta perbaikan
EFEK TERAPEUTIK
a) Nyeri, hipertonus dan gangguan vascularisasi
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif, serta perbaikan
metabolisme.
b) Penyembuhan luka pada jaringan lunak
Meningkatkan proses perbaikan atau reparasi jaringan secara fisiologis.
c) Kontraktur jaringan
Dengan peningkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat mengurangi proses
b) Penyembuhan luka pada jaringan lunak
Meningkatkan proses perbaikan atau reparasi jaringan secara fisiologis.
c) Kontraktur jaringan
Dengan peningkatan elastisitas jaringan lunak, maka dapat mengurangi proses
kontraktur jaringan. Ini
dimaksudkan sebagai persiapan sebelum pemberian
latihan.
d) Gangguan konduktivitas dan ambang rangsang jaringan saraf
Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka
d) Gangguan konduktivitas dan ambang rangsang jaringan saraf
Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka
konduktivitas jaringan saraf
akan membaik pula.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI MWD
a) Indikasi
1) Post akut musculoskeletal injuri
2) Kerobekan otot dan tendon
3) Penyakit degenerasi sendi
4) Peningkatan extensibilitas collagen
5) Mengurangi kekakuan sendi, bursitis
6) Lesi kapsul
7) Myofascial trigger point
8) Mengurangi nyeri subakut dan nyeri kronik.
b) Kontraindikasi
1) Akut traumatik musculoskeletal injuri
2) Kondisi-kondisi akut inflamasi
3) Area ischemia dan efusi sendi
4) Mata, Contact Lens
5) Malignancy, Infeksi
6) Area pelvic selama menstruasi, testis dan kehamilan
7) Pemasangan metal/besi pada tulang, cardiac pacemakers, alat-alat intrauterine
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI MWD
a) Indikasi
1) Post akut musculoskeletal injuri
2) Kerobekan otot dan tendon
3) Penyakit degenerasi sendi
4) Peningkatan extensibilitas collagen
5) Mengurangi kekakuan sendi, bursitis
6) Lesi kapsul
7) Myofascial trigger point
8) Mengurangi nyeri subakut dan nyeri kronik.
b) Kontraindikasi
1) Akut traumatik musculoskeletal injuri
2) Kondisi-kondisi akut inflamasi
3) Area ischemia dan efusi sendi
4) Mata, Contact Lens
5) Malignancy, Infeksi
6) Area pelvic selama menstruasi, testis dan kehamilan
7) Pemasangan metal/besi pada tulang, cardiac pacemakers, alat-alat intrauterine
0 komentar: